Selasa, 11 November 2014

Cerita Somplak

Buat kalian yang lagi GALAU mendingan baca cerita singkat ini yang dijamin bikin kalian ngakak. Ya tapi kalo gak bikin kalian ngakak ya minta maap :)

Ada sebongkah keluarga yang semuanya maho'. Dalam keluarga itu ada seekor ayah dan seorang ibu, mereka juga mempunyai anak yang berumur 54 tahun dikurangi 10 tahun dikurangi 20 tahun dikurangi 10 tahun lagi terus dibagi 2, nah itu umur anaknya.
Suatu hari dimalam hari bukan disiang hari dan sore hari apalagi dipagi hari, ayah dan ibu anak itu sedang cekcok. Si ayah menuduh si ibu bahwa si ibu sudah bermain api dibelakangnya (sel+ingk+uh= selingkuh) dengan seekor suami tetangganya, sehingga hati ayah terbakar dan dilarikan ke rumah sakit terjauh menggunakaan sepeda roda tiga milik anak tetangga. Percekcokan itu terjadi di tempat kejadian perkara, yaitu di ruang untuk tamu ketika datang. Dan pada waktu itu anak mereka sedang mengerjakan tugas rumah dikandangnya (dekat ruang untuk menerima tamu) yaitu disuruh membuat sebuah rumah untuk masa depannya (gambar rumah) dengan terkantuk-kantuk. Mendengar percekcokan ayah ibunya di ruang untuk menerima tamu itu, anak itu merasa bingung dengan kata-kata ayahnya apalagi kata selingkuh. Anak itu benar-benar bingung mendengar kata selingkuh, akhirnya anak itu mengambil kamus-kamusnya yang berjumlah puluhan bahkan ratusan dan mencari kata selingkuh. Tapi apa daya tangan tak sampai, anak itu tidak juga menemukan kata selingkuh. Akhirnya dengan langkah kaki yang sempoyongan, anak itu menghampiri ibunya dan bertanya apa arti kata selingkuh. Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut anaknya itu, si ibu langsung bepikir keras. Si ibu masih memikirkan anaknya jika tau kata selingkuh, karena masih dibawah umur untuk mengetahui arti selingkuh. Akhirnya dengan terbata-taba, si ibu mengatakan bahwa selingkuh adalah tidur. Setelah mengetahui arti kata selingkuh anak itu sudah sangat ngantuk dan ingin tidur. Akhirnya anak itu bilang kepada ibunya bahwa dirinya sudah sangat ngantuk dan mau selingkuh dikandangnya (kamar). Mendengar hal itu, si ibu kaget dan langsung pingsan terkapar-terkapar di lantai yang penuh dengan tek ayam.

Nah selesai sudah ceritannya, tapi setelah dibaca semuanya. Ceritanya agak ga nyambung. hahah :D. Pesan saya "Tertawalah sebelum tertawa menertawakan anda!" :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar